Saya sudah lama penasaran sama buku Batavia Kota Hantu, pertama kali lihat waktu mengantar anak saya ke dokter gigi, kebetulan anak saya dirawat di poli gigi anak RSGM FKG UI, di meja dosen ada buku ini, wah langsung penasaran berat, tapi di Gramedia stoknya memang kosong. Penasaran soalnya karangan pak Alwi bagus-bagus sih dan ringan untuk dibaca, umumnya sih menceritakan tentang kehidupan sehari-hari di kota Jakarta jaman dulu kala.Kebetulan minggu kemarin saya berkesempatan mengunjungi pameran buku Indonesia di Istora Senayan, setelah lelah mengelilingi (baca uang cash sudah habis hehehe) ternyata ketemu buku Batavia Kota Hantu di stand milik Republika, langsung saya ambil dua, satu lagi judulnya Batavia Kota Banjir, duh ternyata mereka gak nerima gesek, kecewa berat judulnya. Yang bikin takut, buku Batavia Kota Hantu hanya ada dua eksemplar, takut sekali kehabisan. Langsung saya telepon suami saya, ternyata dia baru bisa datang jam 4.30 sore yaah masih lama sekali, padahal jam tangan saya baru menunjukkan jam 1 siang. Setelah tanya sana sini sama satpam, ternyata di Istora tidak ada ATM, adanya di JHCC. Tapi demi buku ini saya rela berjalan kaki di terik matahari siang itu. Akhirnya buku idaman ada ditangan.Seperti karangan pak Alwi yang lainnya, buku ini juga berisi cerita-cerita pendek, paling banyak 4 halaman per cerita. Diceritakan disini kalau pada prajurit Belanda pada masa itu, sama malas mandinya dengan waktu di Belanda karena takut dingin. Atau keadaan stasiun kereta api Tanjung Priok yang ramai pada awal abad 20, sayangnya sekarang stasiun ini sudah ditinggalkan dan menjadi rumah gelandangan. Ada juga cerita mengenai Oey Tambahsia, seorang playboy yang hidup di pertengahan abad ke 19. Oey Tambahsia meninggal karena di hukum gantung didepan gedung Musium Fatahilah. Masih banyak sih cerita-cerita lainnya, penasaran kan coba deh cari di toko buku, buat kita-kita yang hidup di Jakarta tentu buku ini cukup menghibur, karena menceritakan sejarah kota Jakarta di masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar